Pagi tadi, baru sekitar 75 meter bergerak dari rumah, saya ditelepon. Telepon saya jawab sembari terus mengendarai motor. "Mas, Nal, jangan sampai tidak datang ya...." suara perempuan.
"Ke mana?" tanya saya....
"Ke Hotel Ciputra. Pukul 18.30 sudah harus sampai ya," seperti memaksa, tapi saya lalu ingat, ini telepon dari Public Relations PT Ciputra Sentra, Rida Kusrida. Saya jadi ingat, ini pasti gara-gara saya ikut Lomba Menulis bertema "Ciptakan Bumi yang Lebih Baik", yang saya ikuti sehari menjelang tanggal penutupan.
"Ya, insya Allah," ujar saya singkat.
"Pokoknya, harus datang," tandasnya.
"Oke," jawab saya, sembari menutup handphone.
Saya yakin, ini pertanda baik. Kalau tidak, kenapa harus ngotot begitu. Saya membatin.
Lantas, saya telepon istri, yang senyum-senyum liat saya memasukkan satu kemeja di tas. "Ada apa, kok bawa baju?" tanyanya. Ya, baru sekali itu saya bawa baju ganti, supaya tetap wangi. Hehe...
Memang menjelang berangkat ke kantor, saya sudah yakin, salah satu nomor pada lomba menulis itu, akan saya dapat. Yakin juara pertama.
Setiba di kantor, saya kemudian mendapat sms alias pesan singkat. Juga dari seorang perempuan. Namanya belum tersimpan di memori, tapi tahu setelah ia menulis di sms.
"Halo NAL, hr ini ga ada tugas ke LK khan? yun."
Saya heran, kok tiba-tiba, mbak Yuni, rekan sekantor saya, satu desk lagi, tanya kok begitu. Menanyakan apakah ada tugas luar kota (LK) atau tidak.
"Tidak ada. Masih di Jakarta Mbak Yuni," saya balas sms.
"Nanti malam dtng khan ke acara pengumuman lomba di mal ciputra?" mbak Yuni membalas.
Saya jadi penasaran. kenapa mbak Yuni tanya begitu.
Saya balas lagi, "rencana. mudah2an kerja bisa usai secepatnya dan ke sana. Adakah sesuatu yang menggembirakan? hehe? tak apa dibocorkan...kerahasiaan tetap dijaga."
"ok sip, pokoknya to lah. tks," balasnya lagi.
"trims mbak yuni. isyaratnya dah bisa terbaca." Saya tersenyum. Indra keenam saya, jauh-jauh hari, sejak saya mulai menulis kata pertama di artikel yang dilombakan, sudah yakin meraih yang terbaik.
Telepon dan sms itu, di Jumat tanggal 4 Desember 2009, yang biasa disebut hari baik dan terbaik di banding hari-hari lainnya, seperti mengabarkan sesuatu yang juga tampaknya baik. Mudah-mudahan.
Dari cerita ini, saya hanya hendak mengtakan, bahwa kalau kita yakin, kesempatan ada, kenapa tidak pernah mencoba. Ya, kebetulan saya ada waktu untuk menulis. Lalu yakin dengan gagasan yang ditulis, hasilnya pasti bagus. Saya akhirnya yakin juara. Keyakinan ini, seperti saya katakan sebelumnya, bukti kepercayaan diri tinggi. Bukan kesombongan.
Hal ini sebenarnya tak terlepas dari pengalaman selama ini, puluhan tahun. Mengikuti lomba memang tidak bisa dipaksakan, sekadar ikut-ikutan. Kalau mau ikut, harus ada gagasan. Harus ada ide dan contoh nyata.
Ya, begitulah. kita tunggu kabar baiknya, hingga malam nanti. Mungkin besok, saya berkabar lagi.
Jakarta, 4 Desember 2009.
Selamat ya, Nal. Terus berkarya telurkan tulisan bermutu lainnya. Selamat.
BalasHapusALRIS