Ciputra, tak Lelah Beramal
olwh Yurnaldi
Semakin tua, semakin sibuk, tak membuat Ciputra (78) kelelahan. Dari hari ke hari waktunya lebih banyak untuk memaparkan gagasan, menebarkan virus entrepreneurship. Semangat kewirausahaan. Tampil dalam berbagai seminar dari pergutuan tinggi satu ke perguruan tinggi lain, dialog jarak jauh, dan bahkan narasumber di Universitas Ciputra Entrepreneurs Center (UCEC), Ciputra tak hendak cari uang.
“Ini masanya untuk beramal, menularkan gagasan. Tak ada kata lelah untuk beramal, berbuat untuk kepentingan bangsa. Bagaimana mengubah masa depan bangsa dan masa depan anak bangsa, menjadi semakin lebih baik,” ujarnya, Jumat pekan lalu, di sela-sela menunggu Menko Kesra Agung Laksono.
Beramal dengan gagasan , dengan waktu, dan dengan uang, diyakini Ciputra membuat ia mendapatkan lebih banyak dari apa yang ia berikan. Setidak-tidaknya karunia kesehatan dan kesempatan menularkan pengalaman, gagasan.
“Sudah sejak tiga tahun lalu, saya selain mendidik calon-calon entrepreneurs dan menyiapkan para pendidik/pelatih entrepreneurs, juga minta waktu sejumlah menteri agar turut mendorong dan memasukkan gerakan entrepreneur dalam program-programnya,” ungkap Ciputra.
Sore itu, Raja Properti Indonesia tersebut selain memaparkan latar belakang gagasannya, juga menghadiahi Agung Laksono buku Ciputra Quantum Lead, Entrepreneurship mengubah masa depan Bangsa dan masa depan Anda.
Menurut Ciputra, pentingnya entrepreneurship tak sebatas mengatasi pengangguran dan kemiskinan, tetapi juga mengatasi ketidakadilan. Karena itu, maunya Ciputra harus ada gerakan nasional bersama untuk ini. Dari 2.850 perguruan tinggi, sudah terbentuk 315 Entrepreneurs Centre. Dan menandai 100 hari program kerja kabinet, digelar seminar nasional dan sekaligus peresmian Entrepreneur Centre.
Ciputra sempat menyarankan adanya Hari Entrepreneurs, Agung Laksono mendukung sekali dan akan dicarikan tanggal dan bulannya kapan.
Semakin tua, semakin sibuk, tak membuat Ciputra (78) kelelahan. Dari hari ke hari waktunya lebih banyak untuk memaparkan gagasan, menebarkan virus entrepreneurship. Semangat kewirausahaan. Tampil dalam berbagai seminar dari pergutuan tinggi satu ke perguruan tinggi lain, dialog jarak jauh, dan bahkan narasumber di Universitas Ciputra Entrepreneurs Center (UCEC), Ciputra tak hendak cari uang.
“Ini masanya untuk beramal, menularkan gagasan. Tak ada kata lelah untuk beramal, berbuat untuk kepentingan bangsa. Bagaimana mengubah masa depan bangsa dan masa depan anak bangsa, menjadi semakin lebih baik,” ujarnya, Jumat pekan lalu, di sela-sela menunggu Menko Kesra Agung Laksono.
Beramal dengan gagasan , dengan waktu, dan dengan uang, diyakini Ciputra membuat ia mendapatkan lebih banyak dari apa yang ia berikan. Setidak-tidaknya karunia kesehatan dan kesempatan menularkan pengalaman, gagasan.
“Sudah sejak tiga tahun lalu, saya selain mendidik calon-calon entrepreneurs dan menyiapkan para pendidik/pelatih entrepreneurs, juga minta waktu sejumlah menteri agar turut mendorong dan memasukkan gerakan entrepreneur dalam program-programnya,” ungkap Ciputra.
Sore itu, Raja Properti Indonesia tersebut selain memaparkan latar belakang gagasannya, juga menghadiahi Agung Laksono buku Ciputra Quantum Lead, Entrepreneurship mengubah masa depan Bangsa dan masa depan Anda.
Menurut Ciputra, pentingnya entrepreneurship tak sebatas mengatasi pengangguran dan kemiskinan, tetapi juga mengatasi ketidakadilan. Karena itu, maunya Ciputra harus ada gerakan nasional bersama untuk ini. Dari 2.850 perguruan tinggi, sudah terbentuk 315 Entrepreneurs Centre. Dan menandai 100 hari program kerja kabinet, digelar seminar nasional dan sekaligus peresmian Entrepreneur Centre.
Ciputra sempat menyarankan adanya Hari Entrepreneurs, Agung Laksono mendukung sekali dan akan dicarikan tanggal dan bulannya kapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar